Audio: Syarah Hadits Mu’adz bin Jabal, oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Wushabi di Mafraq Hubaisy, Yaman

Muhadharah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Wushabi Hafizhahullahu Ta’ala di Masjid As-Sunnah, Mafraq Hubaisy, Yaman. di Markiz yang dikelola oleh Asy-Syaikh Al-Fadhil Abdul ‘Aziz Al-Bura’i.

Pada Tanggal 1 Sya’ban 1431 H, beberapa masyayikh kibar berkunjung ke Markiz Mafraq Hubaisy harrasahallah, mereka adalah: Syaikh Muhammad Ali Maqbul Al-Muhammadi, Ali Al-Qalishi, Nu’man Al-Witr, dan Abdul Mushawwir Al-‘Arumi hafizhahumullah, dan rombongan lainnya.

Selepas shalat dzhuhur, Asy-Syaikh Muhammad Ali Maqbul Al-Muhammadi memberikan muhadharah. Kemudian setelah shalat ashar tiga masyayikh lainnya juga dipersilahkan memberikan muhadharah, mereka adalah: Asy-Syaikh Ali Al-Qalishi, Nu’man Al-Witr, Abdul Mushawwir Al-‘Arumi hafizhahumullah.

Muhadharah mereka disifati oleh Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz Al-Bura’i, selaku tuan rumah dan Asy-Syaikhul kabir di Yaman, “Tidak diragukan, bahwa orang-orang yang hadir (mendengarkan mudharah) telah mendapatkan faedah dan mendengarkan kebaikan yang banyak berupa ayat Al-Quran, hadits-hadits, hukum-hukum, pelajaran-pelajaran, dan nasehat-nasehat berharga.”

Kemudian setelah shalat maghrib giliran Syaikh Al-Walid Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Wushabi hafizhahullah yang memberikan mudharah. Sebelum memulai muhadharahnya terlebih dahulu Syaikh Abdul ‘Aziz Al-Bura’i memberikan pendahuluan dan penyambutan terhadap para tamu yang mulia.

Kemudian Syaikh Abdul ‘Aziz Al-Bura’i menyebutkan bahwa para ulama’ memiliki peran penting dalam perbaikan masyarakat, mengajari orang yang jahil diantara mereka, membimbing orang yang lalai. Berapa banyak orang yang jahil telah mendapatkan ilmu dari mereka, dan berapa banyak orang yang tersesat Allah berihkan hidayah melalui dakwah mereka, dan berapa banyak orang-orang yang telah ditawan/dibelenggu oleh Syaithan, mereka diselamatkan oleh Allah dengan sebab muhadharah-mudharah seperti ini. Dan Allah telah memperbaiki sekian banyak manusia disebabkan ucapan dan nasehat para ulama’.” [ kata sambutan syaikh secara makna ]

Sebelum menutup kata sambutannya, Asy-Syaikh Al-Bura’i menjelaskan bahwa orang yang akan memberikan mudharah kali ini, tidak lain beliau adalah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Wushabi adalah ulama’ yang  telah mendapatkan pujian yang sangat tinggi dari Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i Rahimahullah.

Asy-Syaikh Muqbil memujinya dengan pujian yang tinggi, menyuruhnya berfatwa, menyuruhnya berdakwah, dan selain itu.

Kemudian Asy-Syaikh Al-Bura’i tidak mau berlama-lama memberikan kata sambutan karena beliau tahu bahwa para hadirin sudah tidak sabar lagi mendengarkan untaian nasehat berharga Asy-Syaikh Al-Wushabi, dan sudah tidak sabar lagi menunggu untaian permata yang akan keluar dari mulut Asy-Syaikh.

Demikian kami selaku pengelola blog ini, tidak mau berlama-lama memberikan pengantar, kami persilahkan anda segera mendengarkan mudharah beliau yang bertema Syarah Hadits Mu’adz bin Jabal, yaitu hadits yang diriwayatkan Ath-Thabarani di Al-Kabir dan Al-Baihaqi di Syu’abul Iman, hadits ini dishahihkan oleh Al-Muhaddits Al-Albani di Al-Jami’ul Kabir dan Ash-Shahihah, lafazhny adalah:

اعبد الله ولا تشرك به شيئًا، واعمل لله كأنك تراه، واعدد نفسك في الموتى، واذكر الله عند كل حجر وشجر، وإذا عملت سيئة فاعمل بجنبها حسنة، السر بالسر والعلانية بالعلانية

Silahkan di download suara dan transkripannya:

Audio (RM 7.7 Mb)

Transkrip Ceramah

Sumber: http://www.olamayemen.com/show_sound3098.html

2 Tanggapan

  1. […] Audio: Syarah Hadits Mu’adz bin Jabal, oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Wushabi di Maf… […]

  2. Tulisan tangan syaikh Muhammad bazmul dalam mensifati syaikh Ali al-halaby

    “إلى الأخ الحبيب والمحدّث اللبيب“

    KEPADA SAUDARA TERCINTA AHLI HADITS YANG PANDAI ALI BIN HASAN ABDUL HAMID AL-ATSARY

    bisa dibaca disini:
    http://inilahfakta.wordpress.com/2010/10/19/tulisan-tangan-syaikh-muhammad-bazmul-dalam-mensifati-syaikh-ali-al-halaby/

    —admin—
    ala kulli hal, kalau memang benar, itu terjadi ketika masih proses munashohah (upaya menasehati) maka harus pake bahasa yang lunak. Tapi alhamdulillah, mauqif beliau telah jelas, beliau melarang untuk membaca kitab-kitab Ali Hasan sampai dia mau rujuk, dan beliau memuji karya adiknya, Syaikh Ahmad Bazmul tentang tahdzirannya kepada Ali Hasan Al-Halabi

Tinggalkan komentar